KORAN TALK - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan penyerangan dari Jumat hingga Sabtu (15/4/2023) malam.
Pada Jumat (14/4/2023) pagi, KKB melakukan penembakan terhadap pesawat Asian One Air di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Lalu, pada Sabtu (15/4/2023) malam, KKB melakukan penyerangan terhadap puluhan prajurit TNI yang sedang bertugas di daerah terpencil Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. KKB tersebut mengklaim sembilan prajurit gugur dalam peristiwa ini.
Mereka puluhan anggota TNI Angkatan Darat itu berasal dari Satgas Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, yang tergabung dalam Satgas penyelamatan Pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Beredar informasi di media sosial sejak Sabtu (15/3/2023) malam, jumlah prajurit yang diserang KKB mencapai 36 personel.
Jumlah personel yang gugur sebanyak 6 orang, Jumlah personel yang ditawan 9 orang dan 21 personel belum diketahui nasibnya.
Diketahui satuan Yonif Raider 321/Galuh Taruna tiba di Kabupaten Mimika pada 22 Juni 2022.
Satgas yang bermarkas di daerah Majalengka, Jawa Barat, itu bertugas di wilayah teritorial Korem 172/PWY seperti Nduga.
Terkait hal ini, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku menjadi dalam aksi penembakan pesawat Asian One Air di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (14/4/2023) pagi, dan juga melakukan perlawanan terhadap puluhan prajurit TNI di Papua Pegunungan .
Dikutip dari KORAN TALK, Juru Bicara TPNBP-OPM, Sebby Sambom menyebut Arodi Kulua selaku pimpinan batalyon Ndimbu Guya pada Kodap VIII IntanJaya memimpin serangan di Bandara Beoga.
Selain itu, staf operasi Kodap VIII, Lewi Kogoya juga ikut dalam aksi penembakan pesawat tersebut.
Sebby mengeklaim pesawat yang ditembaki tersebut mengangkut logistik aparat gabungan TNI-Polri hingga membuat pihaknya melakukan penyerangan.
"Pesawat tersebut dari luar masuk ke Beoga membawa peralatan TNI maka kami menembak," kata Sebby, menyampaikan laporan Ordi Kulua dan Lewis Kogoya, dalam keterangan tertulis yang diterima KORAN TALK, Jumat.
Sebby menyebut pasukan TPNPB-OPM hingga kini melakukan pemantauan di sekitar Bandara Beoga.
Secara terbuka, Sebby menyatakan pasukan TPNPB-OPM akan menembaki pesawat yang masuk ke zona merah. "Bila pesawat masuk di wilayah zona perang, maka kami akan targetkan pilot kali ini," pungkasnya.
Puluhan Prajurit TNI yang Tergabung dalam Satgas Penyelamatan Pilot Susi Air Diserang Balik KKB
Sementara, TPNPB-OPM juga menyatakan bertanggung jawab atas aksi penyerangan prajurit TNI di Wilayah Mugi-Mam, Nduga. Aksi ini dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Dikutip dari KORAN TALK, Juru bicara TPN-OPM, Sebby Sambom, menyatakan jumlah prajurit yang gugur sebanyak 9 personel.
Sebby mengaku mendapatkan informasi ini dari pihak TPN-OPM Nduga pada pukul 10.40. Selengkapnya Baca: TNI yang Akan Selamatkan Pilot Susi Air Diserang Balik KKB, Ini Jumlah Korban Tewas-Disandera
Baca Juga : Bendahara Satgas IPK Kota Binjai Bandar Sabu, Sopirnya Diduga Anggota TNI AD Arhanudse, BNN: Dia DPO
Penerbangan Dihentikan
Sementara itu, penerbangan di Bandara Beoga terpaksa dihentikan pasca-penembakan pesawat Asian One Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Jumat (12/4/2023) pagi.
Sedangkan status keamanan ditingkatkan menjadi siaga satu. Aparat gabungan TNI dan polisi berjaga-jaga di sekitar bandara, kawasan Kampung Milwak.
Komadan Korem 173/PVY Brigjen Sri Widodo mengatakan, aktivitas penerbangan kembali dilakukan hingga situasi keamanan kondusif.
"Untuk sementara penerbangan menuju Distrik Beoga ditutup sampai dinyatakan aman untuk penerbangan tujuan Beoga," kata Brigjen Sri Widodo, Jumat siang.
Kata Kapolda Papua
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan penembakan pesawat yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah kejadian yang terus berulang.
"Pesawat tertembak adalah kejadian berulang setelah kasus yang sebelumnya juga Trigana Air tertembak dan kemudian kasus penyanderaan pilot Capten Philips," kata Fakhiri kepada wartawan di Mapolda Koya Koso, Jumat (14/4/2023) sore.
Fakhiri mengatakan, dirinya telah memerintahkan Dir Reskrimum Polda Papua yang baru yakni Kombes Pol Arif Bastari untuk menangani masalah tersebut.
"Nanti berkoordinasi dengan Komandan Operasi (Kaops) Kombes Pol Faizal Ramadhani," ujar Fakhiri.
Tak hanya itu, kata Fakhiri, dia meminta untuk segera ke Timika dan lakukan pendalaman, tentang apa yang terjadi.
"Segera lakukan pendalaman terkait penembakan terhadap pesawat dan sesegera mungkin ke Beoga," terangnya
Kronologi Penembakan
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN TALK, peristiwa itu bermula ketika pesawat Asian One PK-LTF, Capt Pilot Jonathan take off dari bandara Mozes Kilangin-Timika menuju Distrik Beoga dalam rangka penerbangan reguler (membawa bahan makanan (bama) pada pukul 05.53 WIT.
Kemudian, pukul 06.38 WIT, pesawat mendapatkan gangguan tembakan dari arah samping kanan saat berada di ujung runway Bandara Beoga.
Selanjutnya, pukul 06.39 WIT, pesawat landing di Bandara Beoga dan pilot melakukan pengecekan pesawat dan terdapat 2 lubang tembakan pada bagian cabin bagasi tengah dan body di samping roda depan pesawat.
Pada pukul 07.47 WIT, pesawat Asian One PK-LTF kembali take off dari Bandara Beoga tujuan Bandara Mozes Kilangin Timika.
(¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)
Dapatkan Informasi Terupdate Pertandingan Bola Setiap Hari Hanya DI Sini
klik Link Ini ╰┈➤ ( http://www.scorebola.xyz/ )
¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯