Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Istri Mantan Perwira Polisi Bunuh 12 Temannya Pakai Racun Sianida, Diduga Karena Alasan Keuangan

RG
29 Apr 2023, 01:01 WIB Last Updated 2023-04-28T18:01:53Z


KORAN TALK
-  Seorang wanita yang merupakan istri mantan perwira polisi senior di Thailand, Sararat Rangsiwuthaporn membunuh 12 orang temannya menggunakan racun sianida.

 

Di antara 12 orang yang menjadi korban itu, salah satunya adalah mantan pacar Sararat Rangsiwuthaporn.


Polisi menduga pembunuhan dipicu oleh alasan keuangan, tetapi hal ini dibantah Sararat.


Kini Sararat Rangsiwuthaporn telah ditangkap polisi di Bangkok, Thailand, pada hari Selasa (25/4/2023).


Melansir KORAN TALK, Sararat Rangsiwuthaporn ditangkap setelah kematian temannya Siriporn Khanwong.


Pada aksi keji terakhirnya, Sararat Rangsiwuthaporn pergi bersama temannya ke Ratchaburi, Bangkok bagian barat.


Tak lama kemudian, temannya bernama Siriporn Khanwong tersebut pingsan dan meninggal di tepi sungai.


Berdasarkan hasil autopsi, terdapat jejak sianida di tubuhnya.


Ponsel, uang dan tas Siriporn juga hilang saat ditemukan tewas.


Pihak berwenang mengatakan bahwa pembunuhan korban lainnya dilakukan dengan cara yang sama.


Saat ini polisi mempersangkakan Sararat Rangsiwuthaporn telah membunuh setidaknya 12 orang, yang merupakan teman dan kenalan dengan sianida sejak 2020.


Selain itu, seorang pria berusia 35 tahun meninggal di provinsi timur laut Udon Thani pada Maret 2023, The Nation melaporkan.


Polisi juga mengatakan seorang wanita berusia 36 tahun dilaporkan merasakan sesak di dadanya dan kehilangan rasa di tangannya setelah meminum pil yang ditawarkan oleh Sararat.


Wanita itu akhirnya mendapat perawatan medis, dan nyawanya dapat selamat.



Baca Juga : Mayat Wanita Berusia 30 Tahun Ditemukan di Bawah Lift Bandara Kualanamu



Wanita itu, yang sebelumnya dilaporkan telah meminjamkan 250.000 baht atau sekira Rp 107 juta kepada Sararat sebelumnya


Keluarga dari sebagian besar korban tewas melaporkan perhiasan, uang atau barang berharga mereka hilang.


Barang berharga korban itu bernilai antara 60.000 dan 300.000 baht atau sekira Rp 25 juta hingga Rp 128 juta.


Kepala Divisi Pemberantasan Kejahatan Mayjen Pol Montri Theskhan mengatakan para petugas juga akan mengajukan dakwaan lain terhadap Sararat, termasuk pencurian.


"Jika bukti menunjukkan dia telah melakukan pembunuhan lain, maka tersangka akan cocok dengan deskripsi seorang pembunuh berantai," ujarnya.


Lanjutnya, polisi belum mengidentifikasi semua korban dan mengatakan beberapa jenazah juga telah dikremasi.


"Jika bukti menunjukkan dia telah melakukan pembunuhan lain, maka tersangka akan cocok dengan deskripsi seorang pembunuh berantai," ujarnya.


Lanjutnya, polisi belum mengidentifikasi semua korban dan mengatakan beberapa jenazah juga telah dikremasi.


Tersangka, yang merupakan mantan istri seorang perwira polisi senior, dilaporkan ditolak jaminannya oleh pengadilan karena dianggap berisiko melarikan diri.


Saat ini, Sararat Rangsiwuthaporn ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Pusat.


Proses investigasi dugaan kasus pembunuhan yang menewaskan 12 orang ini terus berlanjut.


Sararat Rangsiwuthaporn berpisah dengan suaminya yang merupakan wakil inspektur Polisi sejak 2022.


Dapatkan update berita setiap hari dari korantalk.news , Mari bergabung di Grup Telegram caranya klik Link Ini ╰┈➤ ( https://t.me/korantalk_news ) kemudian join °༄°

                                                  (¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)

                    Dapatkan Informasi Terupdate Pertandingan Bola Setiap Hari Hanya DI Sini

                                  klik Link Ini ╰┈➤ ( http://www.scorebola.xyz/  ) 

                                                ¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯

iklan