Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

TERKUAK, Istri Bripka Arfan Saragih Bilang Suami Curhat Diancam Kapolres Samosir, HP Disita Atasan

RG
22 Mar 2023, 16:16 WIB Last Updated 2023-03-22T09:16:20Z


KORAN TALK
- Jenni Simorangkir, istri mendiang Bripka Arfan Saragih, polisi yang diklaim minum racun sianida setelah lakukan penggelapan pajak Rp 2,5 miliar menyebut suaminya sempat curhat diancam Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.


Menurut penuturan mendiang Bripka Arfan Saragih, Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman mengancam akan menyengsarakan Jenni Simorangkir beserta kedua anaknya.


"Sekitar tanggal 3 Februari, almarhum datang ke saya, katanya (ada yang) akan menyengsarakan saya dan istri. Pak Kapolres. Almarhum mengatakan bapak Kapolres," kata Jenni menirukan ucapan mendiang Bripka Arfan Saragih, Selasa (21/3/2023).


Setelah cerita pengancaman itu, pada hari yang sama, suaminya pun pamit bekerja memakai seragam dinas polisi.


Suaminya berangkat dari kediaman mereka di Desa Sait Nihuta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. 


Bripka ARfan Saragih pergi dari rumah berangkat ke kantornya di Samsat Pangururan menumpangi motor Yamaha RZ King yang biasa ia kendarai.


Namun, sejak pergi meninggalkan rumah pada 3 Februari 2023 itu, Bripka Arfan Saragih tak memberi kabar.


Pada 6 Februari 2023, Bripka Arfan Saragih kemudian ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di pinggir tebing Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.


Menurut Kapolres Samsoir, AKBP Yogie Hardiman, Bripka Arfan Saragih meninggal dunia karena minum racun sianida.


Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani kemudian mengklaim bahwa pihaknya menemukan resi pengiriman racun sianida yang disebut telah dipesan Bripka Arfan Saragih.


Bripka Arfan Saragih, kata polisi, memesan racun sianida itu lewat selularnya.


Namun, keterangan itu dibantah kuasa hukum keluarga korban, Fridolin Siahaan.


Kata Fridolin, ada kejanggalan yang disampaikan polisi mengenai pemesanan racun sianida tersebut.


Sebab, kata Fridolin, bagaimana mungkin Bripka Arfan Saragih bisa memesan racun sianida lewat handphonenya, sementara alat komunikasi korban disita oleh Kapolres Samosir pada 23 Januari 2023, di hari dimana korban katanya memesan racun tersebut.


"Jadi kami di sini juga minta pendalaman siapa yang memesan itu (racun sianida), karena HP tersebut telah disita oleh Kapolres tanpa sebab dan tanpa alasan, tanpa ada surat penyitaan dan lainnya," kata Fridolin.


Dia mengatakan, berdasarkan keterangan Kapolres Samosir dalam konfrensi pers di hadapan awak media, katanya racun sianida itu dipesan secara online dari Bogor, Jawa Barat.


Kemudian racun itu tiba pada tanggal 30 Januari, atau 7 hari setelah pemesanan.


Bahkan, racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan sekira pukul 21.49 WIB.


Yang jadi pertanyaan, jika racun tiba pada malam hari, siapa yang menerima racun tersebut.


Sementara kantor UPT Samsat Pangururan sudah tutup pada jam tersebut.


Bahkan, sudah tidak ada orang lagi di kantor pelayanan publik tersebut. 



Baca Juga : Dimakzulkan DPRD Siantar, Wali Kota Susanti Lantik Sejumlah Kepala Dinas dan Ganti Sekda Budi Utari



"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di kantor Samsat Pangururan. Itu juga kami pertanyakan. Apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu," tanyanya.


Kejanggalan lainnya ketika Kapolres Samosir, AKBP Yogie menyampaikan di dalam keterangan pers 14 Maret lalu, kalau racun tidak diketahui darimana.


Sedangkan tim digital forensik menemukan riwayat pencarian google pencarian racun.


Kemudian karena merasa janggal, keluarga mendesak agar polisi membuktikan kalau racun sianida merupakan milik Bripka Arfan Saragih dengan mengirim bukti pesanan online.


Sampai akhirnya pada 20 Maret 2023, muncullah pernyataan kalau racun dibeli dari Bogor melalui handphone almarhum.


Selanjutnya kecurigaan bekas luka memar yang dialami.


Keluarga sempat melihat sejumlah luka tak wajar.


"Ketika kami desak, akhirnya tanggal 20 Maret 2023, hari Senin mereka membuat keterangan bahwasanya sianida berasal dari toko online yang dipesan almarhum," kata Fridolin.


Tidak sampai di situ, kejanggalan lain adalah soal masalah tudingan Bripka Arfan Saragih yang minum racun sianida, padahal sudah bayar separuh uang yang dia gelapkan. 


Pihak keluarga tak yakin, bahwa Bripka Arfan Saragih bunuh diri.


Mereka curiga, bahwa Bripka Arfan Saragih sengaja dihabisi dan dijadikan tumbal, atas bobroknya Samsat Samosir, khususnya dalam hal permainan pajak kendaraan. 


"Sebelum dia meninggal, dia pernah mengatakan kepada istrinya, kalau dia sudah capek ditekan tekan mengenai kasus pajak itu. Dan dia bilang kalau dia akan membongkar sindikat penggelapan pajak di Samsat Samosir," kata Tasman Sipayung, kerabat Bripka Arfan Saragih, Kamis (16/3/2023).


Mendengar pengakuan itu, istri Bripka Arfan Saragih, Jeni Simorangkir sempat meminta suaminya mengurungkan niat tersebut.


Jeni khawatir suaminya akan celaka.


Sebab, yang akan dihadapi adalah mereka yang punya kekuasaan. 


"Istrinya saat itu melarang karena takut juga," kata Tasman.


Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan.


Menurut Tasman, ada Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka Arfan Saragih.


Jika dihitung-hitung, sisa uang yang harus dikembalikan Bripka Arfan Saragih tinggal Rp 80 juta lagi.


"Kalau mau bunuh diri, kenapa setelah bayar Rp 650 juta. Kenapa sebelum itu tidak dibayarkan," kata Tasman. 


Keluarga menduga, dengan meninggalnya Bripka Arfan Saragih, ada pihak tertentu yang ingin melimpahkan semua kesalahan ini pada mendiang. 


Dengan tewasnya mendiang, maka kasus ini akan sulit terungkap.


Sebab, Bripka Arfan Saragih ini yang tahu siapa-siapa aja pihak yang diduga terlibat dalam menilap keuangan negara tersebut. 


"Kami keluarga sudah bayar, bahkan rumah Arfan itu yang ada di Samosir sudah dijual untuk bayar kerugian. Kami keluarga juga gotong royong membantu. Tapi kami lihat dengan meninggalnya Arfan, semua masalah mau dilimpahkan sama dia sendiri," kata Tasman.


Dapatkan update berita setiap hari dari korantalk.news , Mari bergabung di Grup Telegram caranya klik Link Ini ╰┈➤ ( https://t.me/korantalk_news ) kemudian join °༄°

                                                      (¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)

                    Dapatkan Informasi Terupdate Pertandingan Bola Setiap Hari Hanya DI Sini

                                        klik Link Ini ╰┈➤ ( http://www.scorebola.xyz/  ) 

                                                       ¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯

iklan