KORAN TALK - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel turut angkat bicara terkait kematian Bripka Arfan Saragih yang sempat diklaim bunuh diri minum racun sianida.
Menurut Reza, untuk menemukan penyebab kematian Bripka Arfan Saragih, perlu diadakan otopsi fisk dan juga otopsi psikologis.
"Perlu otopsi fisik dan otopsi psikologis. Tapi kalau kita sisir, kecil kemungkinan faktor alami (natural), faktor kecelakaan (accident), dan faktor bunuh diri (suicide). Tinggal satu, pembunuhan (homicide)," katanya, Minggu (26/3/2023).
Ia juga mengatakan, Mabes Polri perlu mengeluarkan bahasa ancaman, seperti akan menjamin perlindungan.
Bahkan penghapusan hukuman bagi personel yang memberikan informasi tentang kematian Bripka AS dan penyimpangan pajak di Samsat Samosir selambatnya tanggal 30 Maret 2023.
Tapi jika selepas tanggal itu tetap tidak ada personel yang meniup pluit, dan nantinya diketahui terlibat atau tutup mulut, maka sanksi dengan pemberatan akan dijatuhkan.
"Ketika ada personel polisi yang melakukan penyimpangan, patut diduga ada sejawatnya yang tahu bahkan ikut serta dalam penyimpangan itu. Tapi selama 2023 hanya ada satu laporan yang masuk ke dalam whistleblowing system Polri. Padahal, Bripka AS meninggal dunia pada 6 Februari 2023. Itu artinya, hingga sebulan lebih sejak Bripka AS meninggal dunia, tetap belum ada laporan yang Polri terima dari sistem tersebut," katanya, dikutip dari KORAN TALK.
"Dengan kata lain, tidak ada satu pun personel Polri--terutama di satwil Samosir dan Sumut--yang terpanggil untuk menjadi peniup pluit," imbuhnya.
"Karena mendorong personel untuk memanfaatkan whistleblowing system (WBS) tampaknya tidak ampuh, maka Mabes Polri perlu mengeluarkan bahasa ancaman," kata Reza.
Baca Juga : Utang Rp 600 Juta, Pemilik 1 Kg Sabu Tewas Tergantung Mulut Tersumpal Kain di Sel Polres Asahan
Hotman Paris Hutapea juga curiga
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turut menyoroti kasus kematian Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang diklaim tewas minum racun sianida, usai dituduh melakukan penggelapan pajak senilai Rp 2,5 miliar.
Menurut Hotman Paris Hutapea, Kapolri harus mengambil alih penanganan kasus ini.
Sebab, Hotman Paris 'mencium' adanya kejanggalan dalam kasus ini.
"Hotman 911 mengimbau kepada bapak Kapolri, dan bapak Kadiv Propam Mabes Polri agar kiranya misteri kematian polisi Bripka AS di Tanah Batak di Pulau Samosir dipindahkan pemeriksaannya dari Polda Sumatra Utara, ditarik ke Mabes polri, karena sepertinya, ada keanehan dalam kematiannya tersebut," kata Horman Paris Hutapea dalam videonya di akun Instagram @hotmanparisofficial.
Hotman menduga, kematian Bripka Arfan Saragih ini ada kaitannya dengan kasus yang tengah dialami pelaku sekaligus korban ini.
(¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)
Dapatkan Informasi Terupdate Pertandingan Bola Setiap Hari Hanya DI Sini
klik Link Ini ╰┈➤ ( http://www.scorebola.xyz/ )
¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯