Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Gegara Rebahkan Kursi Kereta, Penumpang Ini Kena Denda Rp7,4 Juta

1 9 2 8
9 Des 2022, 15:05 WIB Last Updated 2022-12-09T08:05:40Z

 


Jakarta, Korantalk -- Perdebatan yang masih berlangsung selama ini tentang apakah boleh atau merebahkan kursi Anda ketika berada di moda transportasi, terjawab di China.

Seperti dilansir CNN, Seorang penumpang kereta berjenis kelamin pria di Provinsi Hunan, terkena denda karena merebahkan kursinya untuk bersandar. Besaran dendanya pun terbilang besar yakni total mencapai US$685 atau setara Rp10,7 juta.

Dokumen pengadilan yang dirilis pada November 2022 menunjukkan para pejabat mengambil pandangan buram tentang insiden yang terjadi pada Maret 2022, ketika seorang mahasiswa yang bernama Wang, laptopnya rusak ketika berada di kereta menuju Kota Wuhan.

Wang menggunakan laptop yang baru dibelinya itu dengan meletakkannya di atas meja kursi penumpang kereta yang dapat dilipat. Tiba-tiba, pria yang duduk di depannya, bernama Liu, merebahkan kursi sandarannya dengan langsung mengenai laptop Wang, sekaligus memecahkan layarnya.


Setelah memperbaiki laptopnya, Wang kemudian menuntut Liu sebesar RMB 4.788,50 ($685) untuk menutupi biaya perbaikan dan perjalanan ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

Pengadilan Rakyat Kabupaten Xiangyin di Hunan, China, memutuskan kedua belah pihak ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi, dengan Liu 70 persen bersalah karena dia merebahkan kursinya dan Wang 30 persen disalahkan karena dia seharusnya lebih berhati-hati.


Akibatnya, Liu diperintahkan untuk membayar RMB 3341,45 ($478,15) atau setara Rp7,4 juta, dengan kata lain 70 persen dari jumlah yang dituntut Wang.

Dalam keputusannya, pengadilan menunjukkan bahwa pemberitahuan dipasang di kereta yang mengingatkan orang untuk memeriksa penumpang di belakang mereka, sebelum merebahkan kursi mereka.

Meskipun kasus ini tampaknya merupakan insiden yang terisolasi, diskusi seputar etika dalam merebahkan kursi di moda transportasi telah lama diperdebatkan, termasuk di kereta api

Hingga saat ini, sebagian besar perdebatan sebenarnya terbatas pada kursi di pesawat terbang. Namun dengan semakin banyaknya maskapai penerbangan yang meniadakan penerbangan jarak pendek dan mendorong wisatawan untuk membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan kereta api. 

Tapi, jika kemudian terjadi banyak perpindahan penumpang dari pesawat ke kereta api, bukan tidak mungkin konflik tentang perilaku penumpang dalam transportasi bisa bergeser ke jalur rel.



iklan