Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Viral, Polisi Ngamuk dan Todongkan Pistol ke Santri di Gowa

Medan Bersuara
27 Nov 2022, 21:38 WIB Last Updated 2022-11-27T14:38:52Z




 Seseorang polisi nama samaran AH mengamuk di pondok pesantren Tahfizul Quran Imam Al- Zuhri di Kelurahan Samata, Gowa, Sulawesi Selatan. Polisi berpangkat Brigadir itu mengamuk ke pondok pesantren sambil melaksanakan pengancaman memakai pistol kepada santri.


Sontak, para santri ketar- ketir serta panik akibat aksi polisi yang brutal semacam bandit tiba mengamuk teriak- teriak serta mengecam hendak menembak satu per satu santri di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Imam Al- Zuhri.


Anggota Polantas Polrestabes Makassar


Data yang dikumpulkan, nyatanya Briptu AH tersebut ialah polisi dari kesatuan kemudian lintas Polrestabes Makassar. Kediamannya ataupun rumah pribadinya tidak jauh dari pondok Pesantren yang diserangnya.


Aksi brutal Brigadir AH juga pernah terekam Kamera pengaman pada Rabu, 23 November jam 21. 05 Waktu indonesia tengah(WITA) sampai jadi viral di jejaring sosial media.


Kepala pesantren Ustaz Zuhuri menarangkan kalau peristiwa itu bermula dikala pelakon bernama samaran Briptu AH menghadiri Ponpes dengan kondisi emosi sembari teriak- teriak serta menggendor- gendor pintu pesantren.


" Awal mulanya, ia( Briptu A) tiba mengamuk- ngamuk, gedor- gedor pintu pesantren tidak ketahui awal mulanya mengapa hingga begitu," ucap Ustaz Zuhuri dikala dimintai konfirmasi, Pekan, 27 November 2022.


Ancam Tembak Para Santri


Sehabis menggedor- gedor sambil teriak, polisi itu lalu menghasilkan pistolnya serta mengacam hendak menembak para santri di pondok pensatren tersebut.


Dikabarkan terdapat 4 anak santri masih di dasar usia yang ditodongkan pistol sampai membuat anak santri itu pucat serta panik.“ Kala santri keluar, oknum menghasilkan pistol.


Setelah itu menodongkan pistol tersebut di samping kuping seseorang santri. Sontak saja santri ini kian panik ketakutan," katanya.


Angkat Kerah Pakaian Santri serta Dorong Sampai ke Tembok


Tidak hanya menodongkan pistol, anggota polisi tersebut pula mendesak santri sampai ke tembok. Tidak hingga di sana, anggota Polri itu pula bertingkah semacam bandit dengan mengangkut kerah pakaian para santri kemudian melemparkannya ke tembok.


" Mereka pula pernah mengangkut kerah pakaian santri, setelah itu mendesak masuk ke tembok,” katanya.


Dipicu Kesalahpahaman


Bagi Zuhuri, insiden tersebut dipicu sebab terdapatnya kesalahpahaman Briptu AH dengan para santri. Briptu AH mengaku jengkel sebab mengira rumahnya dilempari oleh anak santri yang lagi bermain.


Kendati begitu, Briptu AH kesimpulannya dimohon buat mengecek Kamera pengaman buat membenarkan pelakon pelemparan rumahnya, tetapi Briptu AH malah terus emosi serta memberontak di Pondok Pesantren itu." Sang polisi ini ia salah sangka terhadap santri.


BACA JUGA: Modifikasi Bidang dalamnya Toyota HiAce Premio, Elegan Banget


Ia pikirnya ini santri yang melontarkan ke rumah pelakon. Makanya main hakim sendiri dengan mengecam santri gunakan senjata. Sementara itu telah di tawari buat melihat Kamera pengaman supaya ia ketahui siapa pelakunya tetapi malah terus tersulut emosi," katanya.


Ustaz Zuhuri mengaku kalau grupnya sudah membuat laporan polisi di Polresta Gowa. Tidak hanya pelaporan pidana, Zuhuri pula mengaku telah memberi tahu Brigadir A ke Propam Polda Sulsel.


" Telah dilaporkan serta telah berproses, kami bersama penasehat hukum telah buat laporan di Propam Polda buat tindak disiplinnya.


Buat pidananya tindak pidana pengancaman terhadap anak di dasar usia kami telah jalani ini pula di Polres Gowa," katanya. 

iklan