Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Pantas Kabareksrim Sebut Cuma Tuhan yang Tahu, Ternyata Begini Posisi Putri Bicara Ke Brigadir J

Nanda
6 Sep 2022, 20:10 WIB Last Updated 2022-09-06T13:10:26Z

KORANTALK _ Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan, peristiwa yang terjalin di rumah individu Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah hanya Tuhan yang ketahui.

Nyatanya begini posisi Gadis Candrawathi dikala bicara ke Brigadir J ataupun Nofriansyah Yosua di dalam kamar rumah.

Peristiwa di Magelang jadi pembicaraan hangat sehabis Komnas HAM mengatakan dugaan kokoh pelecehan intim yang dicoba Brigadir J terhadap Gadis Candrawathi. Dugaan pelecehan ini yang disebutkan selaku faktor pembunuhan Brigadir J.

Tetapi, peristiwa Magelang yang mengaitkan Gadis Candrawathi serta Brigadir J masih jadi teka- teki hingga dikala ini.

Karena, istri Ferdy Sambo menutup diri terhadap orang- orang terdekatnya. Sebab itu, Kabareskrim Komjen Agus bilang hanya Tuhan yang ketahui atas peristiwa yang terjalin di rumah Magelang.

Komnas HAM mengantarkan kesimpulan terhadap penyelidikan kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam ditempati Sambo dikala itu, Lingkungan Polri Duren 3, Jakarta Selatan. Salah satu akhirnya, dugaan pelecehan intim yang dicoba Brigadir J terhadap Gadis Candrawathi yang terjalin di Magelang.

" Ada dugaan kokoh terbentuknya peristiwa kekerasan intim yang dicoba oleh Brigadir J kepada Saudari Komputer( Gadis Candrawathi) di Magelang, bertepatan pada 7 Juli 2022," cerah komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Kamis( 1/ 9/ 2022).

Dalam konferensi pers, Pimpinan Komnas Wanita Andy Yentriyani menarangkan terdapat petunjuk- petunjuk dini soal kekerasan intim yang butuh ditindaklanjuti oleh pihak penyidik. Tetapi Gadis Candrawathi sebagai korban pernah merasa enggan memberi tahu peristiwa kekerasan intim itu.

" Kami butuh menegaskan kalau keengganan pelapor buat memberi tahu permasalahannya( kekerasan intim- red) sedari dini itu sebab memanglah merasa malu, menyalahkan diri sendiri, khawatir pada ancaman pelakon, serta akibat yang bisa jadi pengaruhi segala kehidupannya," cerah Andy.

Dugaan pelecehan intim yang disebutkan Komnas HAM itu menuai respons dari beberapa pihak. Salah satunya, Lembaga Proteksi Saksi serta Korban( LPSK).

Lembaga yang melindungi Bharada Richard Eliezer ataupun Bharada E ini berkata dugaan pelecehan intim ataupun pemerkosaan ke Gadis Candrawathi pantas dipertanyakan. Wakil Pimpinan LPSK, Edwin Partogi Pasaribu, memperhitungkan terdapat kejanggalan dalam dugaan pelecehan itu.

" Makannya kok janggal, sebab 2 perihal yang biasanya terjalin pada kekerasan intim itu tidak terpenuhi. Awal soal kedekatan kuasa sebab posisi Yosua merupakan bawahan dari bunda Komputer ataupun dari FS," cerah Edwin kepada wartawan pada Senin( 5/ 9/ 2022).

Edwin menyebut pada biasanya, pelakon pelecehan intim hendak mencari tempat yang nyaman tanpa sepengetahuan orang lain. Tetapi, di permasalahan ini masih terdapat saksi di rumah kawasan Magelang, ialah Kilometer serta S sebagai asisten di rumah.

" Umumnya pelakon membenarkan tidak terdapat saksi, ini peristiwanya di rumah Bunda Komputer. Di sana terdapat Kilometer serta terdapat S, Susi. Jadi sangat apa ya, nekat ya. Jika itu terjalin nekat banget ya," papar Edwin.

Kejanggalan ketiga, lanjut Edwin, Mengenai posisi Komputer yang disebutnya masih dapat membagikan perlawanan. Tidak hanya itu, dikala di Magelang diucap Komputer masih bertanya soal keberadaan Yosua, apalagi Yosua pula menghadap Komputer di kamarnya.


" Ini kan tergambar di rekonstruksi, bayangkan saja gimana kok korban dari kekerasan intim masih bertanya tentang pelakunya serta masih dapat berjumpa dengan pelakunya secara raga di ruang pribadinya yang ialah tempat peristiwa dugaan itu," cerah Edwin.

Bagi Edwin, biasanya, korban pelecehan intim hendak hadapi trauma ataupun tekanan mental buat berjumpa kembali dengan pelakon. Kelima, korban masih terletak satu rumah dengan pelakon di bertepatan pada 7 serta 8 Juli.

" Yosua masih tinggal menginap di rumah itu. Itu rumahnya jika kita gunakan pendekatan kekerasan intim itu rumahnya korban, korban memiliki kekuasaan, kok korban masih dapat tinggal bersama pelakon," tanyanya.

" Peristiwa terjalin di Magelang, dugaan peristiwa itu, mengapa tidak dilaporkan ke polisi? jika ini benar, yang jadi korban kan istri Jenderal jika ia telepon Polres, Polresnya tiba. Polisi hendak tiba ke rumahnya tidak butuh sibuk- sibuk buat tiba ke kantor polisi," sambung Edwin.

Edwin melanjutkan, bila korban memberi tahu dugaan tersebut ke polisi berpeluang besar memperoleh fakta yang lebih akurat, ialah terpaut dengan visum. Ia pula mempertanyakan posisi Yosua pernah dibawa ke rumah individu kawasan Saguling, Jakarta Selatan.

Kejanggalan berikutnya merupakan ikatan baik yang dipunyai Yosua ke Ferdy Sambo serta Gadis Candrawathi.

" Yosua masih dibawa Bunda Komputer beserta rombongan ke rumah Saguling, maksudnya ia masih dapat bersama- sama dengan pelakon, itu uniklah. Bunda Komputer telah menyangka Yosua anak, serta bisa jadi pula kebalikannya Yosua telah menyangka Bunda Komputer selaku bunda, jadi itu keganjilan yang kedepalan," kata Edwin.

Kejanggalan terakhir, bagi Edwin masih terpaut dengan ikatan antara Yosua dengan Gadis Candrawathi. Tetapi, grupnya belum dapat menarangkan lantaran tidak mau mendahului penyidik.

"( Kejanggalan) yang kesembilan masih aku tahan dahulu. Kami telah memiliki data tetapi kami belum dapat sampaikan sebab tidak ingin mendahului penyidik," pungkasnya.

Komnas HAM setelah itu merespons LPSK yang menyebut terdapat kejanggalan soal dugaan pelecehan intim terhadap Gadis Candrawathi, di Magelang. Komnas HAM melaporkan cuma bekerja cocok dengan mandat undang- undang.

" Begini, aku kira yang awal Komnas HAM berupaya buat bekerja cocok dengan mandat serta kewenangannya," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada awak media pada Senin( 5/ 9/ 2022).

Beka berkata grupnya berupaya bekerja cocok dengan mandat yang dipunyai Komnas HAM. Ia menyebut tiap lembaga pula wajib melaksanakan mandat serta wewenang yang dipunyai tiap- tiap." Aku kira lembaga lain pula wajib bekerja cocok mandat serta kewenangan, itu aja," kata Beka.

Bila dirunut dari dini, berita dugaan pelecehan intim ini disebut- sebut jadi faktor peristiwa tembak- menembak antara Brigadir Yosua dengan Bharada Richard Eliezer di rumah dinas Ferdy Sambo, Lingkungan Polri, Duren 3, Jakarta Selatan, Jumat( 8/ 7/ 2022).

Dikala itu, Yosua diucap melaksanakan pelecehan terhadap Gadis sampai membuat istri Ferdy Sambo itu berteriak serta didengar Yosua. Baku tembak setelah itu diucap terjalin sampai menimbulkan Yosua tewas. Dugaan pelecehan itu pula dilaporkan ke polisi.

Belum lama, laporan dugaan pelecehan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren 3 itu disetop polisi. Bagi polisi, tidak terdapat dugaan tindak pidana pelecehan yang terjalin di Duren 3.

" Bersumber pada hasil gelar masalah tadi sore, 2 masalah ini kita hentikan penyidikannya sebab tidak ditemui peristiwa pidana," ucap Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian kepada wartawan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat( 12/ 8/ 2022).

Bagi Andi Rian, bila memanglah terdapat, dugaan pelecehan itu terjalin di rumah Ferdy Sambo di Magelang. Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto berkata timsus sudah dikirim ke Magelang buat mengusut peristiwa di situ. Ia menyebut cuma Allah, Gadis serta Yosua yang mengenali apa sesungguhnya yang terjalin di Magelang.

" Yang tentu ketahui apa yang terjalin ya Allah SWT, almarhum( Brigadir J) serta Bu Komputer. Kalaupun Pak FS serta saksi lain semacam Kokoh, Riki, Susi serta Ricard cuma dapat menarangkan sepengetahuan mereka," ucap Agus, Pekan( 14/ 8/ 2022).

Proses penyidikan juga terus bersinambung. Rekonstruksi juga diselenggarakan pada Selasa( 30/ 8/ 2022). Rekonstruksi itu dicoba dengan memperagakan peristiwa yang terjalin di Magelang, rumah individu Sambo di Jalur Saguling III, Jakarta Selatan, dan rumah dinas Sambo di Lingkungan Polri Duren 3.

Bersumber pada kesaksian Bripka Ricky Rizal dalam persidangan etik Irjen Ferdy Sambo sebagian waktu kemudian, peristiwa Magelang terjalin pada Kamis, 7 Juli 2022. Risalah kesaksian Ricky tercatat dalam catatan persidangan yang pernah dilihat beberapa wartawan, salah satunya detikX.

Kala itu, Ricky bersama Bharada Richard Eliezer ataupun Bharada E lagi terletak di luar rumah Magelang. Kedua ajudan Ferdy Sambo itu lagi singgah di Masjid Agung dekat Alun- alun Magelang buat menemui pamong ataupun penjaga anak eks Kadiv Propam di SMA Taruna Nusantara.

Selagi menunggu, HP Bharada E berbunyi. Warnanya, Gadis Candrawathi menelepon. Dikala diterima, istri Ferdy Sambo menangis. Ia memohon kedua ajudan tersebut lekas kembali. Cuma dekat 15 menit, Ricky serta Richard datang di rumah mantan Kadiv Propam Polri di Puri Cempaka Residence, Banyurojo, Mertoyudan, Magelang.

Tidak terdapat seseorang juga yang ditemukan keduanya kala masuk ke lantai 1 rumah Sambo yang bercat kuning gading serta cokelat itu. Sehabis naik ke lantai 2, keduanya mengalami sisa- sisa ketegangan yang masih terasa di rumah itu.

Ricky memandang Susi, asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo, menangis di ujung tangga. Sedangkan itu, Kokoh Maruf, sopir sekalian ART keyakinan Ferdy Sambo, berdiri di depan pintu kamar tempat Gadis istirahat.

“ Terdapat apa, Om?” tanya Ricky kepada Kokoh penuh penasaran. Di golongan ajudan serta ART Sambo, Kokoh dipanggil dengan istilah‘ om’. Laki- laki asal Banyumas, Jawa Tengah, itu memanglah telah bertahun- tahun bekerja pada keluarga Sambo. Kokoh memahami Sambo semenjak bosnya itu berprofesi Kasat V Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009.

Ricky lalu mencermati cerita apa yang terjalin dari mulut Kokoh. Kokoh mengaku pernah memandang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, ajudan serta sopir Gadis, berdiri di tangga. Tetapi, kala dia hampiri, Yosua malah berlari menjauh sembari menangis. Kokoh setelah itu menyuruh Susi buat mengecek keadaan Gadis. Susi mengalami Gadis di kamar mandi dengan posisi tergeletak.

Tetapi tidak jelas peristiwa apa yang baru dirasakan Gadis. Ricky berkata, pernah bertanya langsung kepada Gadis. Tetapi Gadis enggan berterus cerah serta malah menanyakan keberadaan Yosua. Ricky juga kemudian mengkonfirmasi kepada Yosua, yang telah berangkat ke rumah orang sebelah.

“ Terdapat apa, sih, Yos?” Ricky bertanya.“ Tidak ketahui, Bang, mengapa Kokoh seketika marah dengan aku?” jawab Yosua. Yosua diberi ketahui Ricky kalau dia dipanggil Gadis, tetapi menolak. Sehabis dibujuk, Yosua kesimpulannya bersedia. Bagi Ricky, Yosua diajak bicara 4 mata oleh Gadis. Dia tidak dapat menguping sebab berjaga di dekat pintu kamar.

Kokoh pula tidak mengatakan perbuatan apa yang sudah dicoba Yosua kepada Gadis. Saat sebelum peristiwa menjelang petang hari itu, bagi Kokoh, S berikan ketahui ia kalau Yosua pernah marah- marah dengan membanting pintu dapur. Tetapi dia menjawab seadanya aduan Susi itu sebab padat jadwal menelepon.

Sehabis berakhir menelepon di teras rumah, Kokoh menengok ke dalam serta memandang dari balik cermin Yosua lagi turun dari tangga. Merasa terdapat suatu yang ganjil, Kokoh meneriaki Yosua sembari menggedor- gedor cermin. Yosua, yang bergeming dari panggilan Kokoh, berlari ke arah dapur yang tembus ke garasi mobil. Kala berhadap- hadapan dengannya di garasi, Yosua berputar sembari berlari.

Kala Kokoh hendak mengangkut Gadis dari kamar mandi bersama Susi, Yosua kembali menghadiri mereka. Tanpa dimintanya, Yosua berupaya menjernihkan masalah yang mengaitkan dirinya.“ Dapat aku jelaskan, Om. Dapat aku jelaskan,” kata Yosua semacam ditirukan Kokoh dikala membagikan kesaksian dalam persidangan etik Sambo.

“ Di sana aku emosi. Aku turun.‘ Bunda kalian apain?’ Tetapi Yosua malah berlari ke arah dapur lagi. Di sana kan terdapat meja makan, aku otomatis ambil pisau. Aku kantongi pisau itu serta balik lagi ke atas mengangkut Bunda bareng S. Sebab S, kan, wanita, aku bantu( mengangkut) dari balik,” ucap Kokoh.

Kokoh mengaku pula mau bertanya tentang perbuatan Yosua kepada Gadis, tetapi tidak berani. Gadis juga banyak diam sembari terus meneteskan air mata. Gadis cuma berkata Yosua sudah berlaku sadis. Kokoh kemudian menganjurkan supaya Gadis memberi tahu peristiwa pada hari itu kepada Sambo.

“ Sehabis aku ngomong semacam itu, Yosua manggil- manggil aku dari dasar sembari menangis,‘ Om… Om….’ Yosua kemudian berdiri di depan kamar. Aku bilang‘ tutup’( pintu). Aku khawatir ia membawa senjata nembak aja,” kata Kokoh.

Kokoh mengatakan, gelagat yang baginya tidak baik telah ditunjukkan Yosua pada Senin, 4 Juli, di rumah Sambo. Kala itu, Gadis, yang lagi sakit, tiduran di kursi ruang tamu. Tidak berselang lama, Yosua masuk serta sekonyong- konyong hendak membopong Gadis buat pindah ke kamar.

“ Lho, kok, di mari? Jika sakit, tidak di sinilah, di kamar,” kata Yosua semacam dikisahkan Kokoh. Kokoh, yang kaget Yosua main angkat badan Gadis, setelah itu menegur.“ Lho, ini Bunda, lho. Kalian( Yosua) siapa?” ucap Kokoh kepada Yosua.“ Aku tidak suka perlakuan Yosua,” begitu kata Kokoh. Kokoh mengklaim Gadis pula tidak suka terhadap perlakuan Yosua.

Sehabis peristiwa Magelang itu, senjata yang dipahami oleh Yosua, ialah pistol HS- 9 serta senjata laras panjang, disita oleh Ricky. Gadis menasihati Kokoh supaya tidak ribut dengan Yosua serta menuntaskan permasalahan secara baik- baik. Dalam ekspedisi kembali ke Jakarta pada 8 Juli 2022, Yosua tidak lagi menyopiri Gadis.

Dapatkan update berita setiap hari dari korantalk.news , Mari bergabung di Grup Telegram caranya klik Link Ini ╰┈➤ ( https://t.me/korantalk_news ) kemudian join °༄°

                                  (¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)


iklan