KORAN TALK - Jika sudah cinta maka apapun bisa dilakukan demi bisa hidup dengan kekasih pujaan hati, termasuk jika harus melanggar perintah orangtua sekalipun. Seperti wanita berusia 28 tahun bernama Tam yang jatuh cinta dengan seorang pria miskin asal Vietnam ini. Nekat menikah tanpa restu orangtua, begini nasibnya sekarang.
Dilansir dari eva.vn, Tam awalnya berasal dari keluarga kaya. Sebelumnya ia pernah menikah dengan seorang pria dan dikaruniai anak laki-laki. Namun pernikahannya itu berujung perceraian usai 9 tahun menjalani bahtera rumah tangga.
Baca juga : Viral Pria Ngamuk di Jalan Sambil Bawa Senjata Tajam Bikin Pemotor Kocar-kacir, Pantang Ditiru!
Usai bercerai orangtua Tam ingin membantu merawat Tam dan anaknya agar hidupnya bisa lebih bahagia. Namun Tam jatuh cinta dengan seorang pria miskin asal Soc Trang, Vietnam.
Keluarga Tam melarang keras dan tak menyetujui hubungan Tam dengan kekasihnya itu. Orangtua Tam tak ingin anaknya menderita dan kembali gagal dalam rumah tangganya kelak.
Baca juga : 5 Ramalan Baba Vanga Tentang Nasib Dunia
Sayangnya larangan orangtuanya itu tak dihiraukan oleh Tam. Ia tetap memilih untuk bersama kekasihnya. Sampai akhirnya ibu Tam memberi sang anak pilihan, meninggalkan 4 orang anaknya bersama pria tersebut dan kembali ke rumah untuk menikmati hidup mewah atau bebas pergi kemanapun yang diinginkan.
Karena Tam tak ingin meninggalkan anak-anaknya, Tam membujuk sang ibu untuk memberikan restu kepada hubungannya. Namun ibu Tam dengan tegas menolak, bahkan tak mau lagi menerima Tam.
Tam pun pergi bersama anak dan suami barunya. Awalnya mereka menyewa sebuah rumah di dekat kawasan industri untuk berteduh. Lalu pindah ke sebuah kamar motel yang luasnya hanya beberapa meter persegi seharga 800.000 VND per bulan atau sekitar Rp 507 ribu.
Tam dan keluarganya pun kini hidup menyedihkaan dengan bekerja sebagai pemulung. Setiap kali memulung sampah, Tam diikuti oleh 3 orang anaknya. Ketiga anaknya itu berjalan dengan bertelanjang kaki.
"Banyak orang berpikir bahwa dia dan saya hanya memliki 3 anak bersama. Faktanya, kami memliki 4 anak: dua yang tertua adalah anak kembar berusia 6 tahun, yang satu dikirim ke kuil untuk meminta bantuan para biksu, dan yang bungsu berusia 3 tahun," terang Tam.
Baca Juga : Viral Gejala Gangguan Jiwa Tahap Awal Termasuk Rebahan, Netizen Auto Panik
Ketika memulung, Tam seringkali melihat keluarganya. Suatu hari dirinya pernah berpapasan dengan saudara perempuan dan pamannya, namun mereka malu dan tak mengakui Tam sebagai saudaranya. Orang luar yang melihat kehidupan miris Tam sering merasa kasihan dan memberikan uang atau permen untuk anak-anaknya.
Sambil menangis Tam juga mengatakan jika ibunya tak pernah mengatakan hal-hal bagus, hanya terus mengutuk dirinya. Ia juga menjelaskan bahwa alasannya membawa anak-anak untuk ikut bekerja karena Tam mencintai anaknya dan tak tega meninggalkannya di rumah.
Berbeda dari keluarganya, Tam menyebut jika orangtua suaminya justru sangat menyayangi cucu-cucu mereka, sekalipun orangtua suaminya itu miskin dan tinggal di pedesaan. Walaupun tak akur dengan orangtuanya sendiri, Tam tetap berharap jika suatu saat dirinya bisa kembali pulang.
"Saya sudah jauh dari rumah selama hampir satu dekade, tetapi saya selalu berpikir untuk berdebat dengan orangtua saya. Mungkin saya berdebat karena hidup saya begitu pahit. Saya membuat ibu saya sedih dan sangat malu. Saya selalu berharap suatu hari orangtua saya memaafkan semua perbuatan saya, sehingga saya bisa kembali," ucap Tam.
(¯´•._.•TERIMAKASIH•._.•´¯)