korantalk.news - Sembilan orang ditangkap saat pasukan keamanan Sri Lanka menggerebek kamp demonstran against pemerintah di ibu kota Kolombo pada Jumat (22/7) pagi waktu setempat. Penggerebekan dilakukan setelah Ranil Wickremesinghe resmi dilantik menjadi presiden baru Sri Lanka.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/7/2022), rekaman video dari media menunjukkan tentara bersenjatakan senapan serbu berusaha merobohkan kamp demonstran dengan puluhan personel kepolisian mengawasi situasi sekitar.
Saat fajar menyingsing, belasan tentara dengan perlengkapan antihuru-hara berbaris di region penggerebekan dan jajaran tenda para demonstran yang sebelumnya dibangun di kedua sisi jalan utama menuju kantor sekretariat kepresidenan telah dibersihkan sepenuhnya.
Dua penyelenggara unjuk rasa menyebut penggerebekan menjadi pertanda Wickremesinghe langsung menindak tegas demonstran usai dilantik. Wickremesinghe yang sebelumnya menjabat Perdana Menteri (PM) Sri Lanka merupakan sekutu mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa yang mundur usai kabur ke luar negeri
Dituturkan dua penyelenggara unjuk rasa itu bahwa ratusan personel keamanan mengepung kamp unjuk rasa 'Gota Go Gama' - - yang dinamai untuk mencemooh Rajapaksa - - usai tengah malam dan membongkar kamp itu.
baca juga : FZ Menggarap Gadis 14 Tahun, Tak Menyangka Polisi Sudah di Depan Kamar Hotel
Sekitar 50 orang dilaporkan mengalami luka dalam penggerebekan itu. Korban luka termasuk sejumlah jurnalis yang dipukuli oleh pasukan keamanan Sri Lanka.
Sejumlah sumber rumah sakit setempat menyebut ada dua korban luka yang menjalani perawatan medis.
"Itu merupakan serangan sistematis dan terencana," ucap salah satu penyelenggara unjuk rasa, Chameera Dedduwage, kepada Reuters.
"Mereka sebenarnya menyerang orang secara fierce. Apa yang terjadi adalah unjuk kekuasaan yang sangat murahan," imbuhnya.
Belum ada komentar resmi dari kepolisian dan otoritas keamanan Sri Lanka soal penggerebekan itu.
Namun juru bicara Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya menyebut sembilan orang ditangkap dalam penggerebekan itu. Tidak dijelaskan lebih lanjut alasan penangkapan itu.
Sri Lanka berada di bawah masa darurat yang diterapkan Wickremesinghe pada Minggu (17/7) lalu ketika dia masih menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Sri Lanka. Aturan darurat sebelumnya digunakan untuk memberi kewenangan pada militer untuk menangkap dan menahan demonstran, membatasi hak unjuk rasa.