Korantalk - Sejumlah fakta baru terungkap terpaut permasalahan tewasnya tahanan Polrestabes Medan bernama Hendra Syahputra yang diduga diperas sampai dianiaya di dalam sel.
Pelakunya merupakan pada rekan satu sel korban. Saat sebelum tewas, Hendra sempat dituntut para pelaku buat masturbasi memakai balsem.
Perihal tersebut terungkap dalam dakwaan Jaksa Penuntut Universal (JPU) yang tertera di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Majelis hukum Negeri Medan.
"Kemudian tahanan atas nama Rizki bawa balsem ke belakang serta almarhum Hendra Syahputra disuruh mastrubasi dengan memakai balsem tersebut," ucap Jaksa Pantun Marojahan Simbolon, semacam dilansir dalam SIPP PN Medan, sumut, Jumat ( 10/ 6).
Dalam dakwaan tersebut dipaparkan kalau peristiwa itu berawal pada November 2021 lalu, dikala korban awal kali dimasukkan ke dalam tahanan sebab kasus pencabulan. Sehabis itu, seseorang tahanan bernama Andi Arpino dipanggil oleh penjaga tahanan buat mengantar korban ke bagian Blok Gram. Tidak lama, Andi kemudian memeras korban dengan memohon uang kebersamaan sebesar Rp 2 juta.
"Yang mana tiap tahanan wajib membayar uang kebersamaan kepada Andi Arpino," ucapnya.
Tetapi, uang tersebut tidak diberikan oleh korban. Akibat tidak diberikan, tahanan Juliusman Zebua kemudian memukul korban dari arah belakang sampai terjatuh.
pemukulan yang dilakukan Juliusman itu pernah dihentikan oleh Andi. Ia kemudian bawa korban buat duduk.
Tidak lama, Andi kemudian memerintahkan Nino Pratama Aritonang, buat memberikan hp kepada korban supaya menghubungi keluarganya, buat memohon uang kebersamaan.
Baca Juga : Muncikari Prostitusi Online di Jambi Dibekuk Aparat Saat Sedang Beraksi
Korban juga kemudian menghubungi no keluarganya, namun tidak aktif. Sebab jengkel, Wily Sanjaya serta Nino Pratama langsung memukul punggung korban dari arah belakang.
Penganiayaan itu juga pula dilakukan oleh Hendra Siregar dengan memukul di bagian pundak yang setelah itu dilanjutkan oleh Nino dengan memukul bagian mulut almarhum dengan memakai bola karet yang dibungkus memakai pakaian miliknya.
Sehabis itu, Andi Arpino kembali menyuruh Hendra buat menghubungi keluarganya. Permintaan itu juga kembali dituruti oleh korban.
Telepon dari korban diterima oleh keluarganya bernama Hermansyah.
"Minta tolong dulu saya bantu di sini, saat ini saya telah di RTP Block Gram, disini ada ua kebersamaan buat bayar uang air minum," ucap korban kepada keluarganya.
Hermansyah juga menanyakan jumlah duit kebersamaan yang diminta para pelaku kepada korban. Hendra lalu menanggapi duit tersebut sebesar Rp 2 juta.
Mendengar perihal itu, Hermansyah meminta supaya korban memberikan hp tersebut kepada salah satu pelaku. Para pelaku menyebut kalau duit Rp 2 juta tersebut dapat dicicil.
Hermansyah berkata kepada korban kalau dirinya tidak memiliki duit sebanyak yang diminta oleh para pelaku.
"Hermansyah kemudian mematikan telepon. Melihat perihal tersebut Tolib Siregar merasa jengkel kemudian memukul lutut sebelah kiri korban,masing- masing sebanyak 2 (dua) kali," jelasnya.
Setelah menerima beberapa penganiayaan dari para pelaku, salah satu tahanan setelah itu meminta supaya mencarikan balsem buat diberikan kepada korban. Tidak lama, Rizki setelah itu memberikan balsem tersebut kepada korban serta dituntut buat masturbasi dengan balsem tersebut.
Jaksa menyebut selama di dalam tahanan korban terus menerima penganiayaan dari pelaku hingga korban hadapi sakit serta sulit berjalan.
Pelaku sempat menghubungi keluarga korban soal keadaan kesehatannya. Tetapi, keluarga Hendra tidak merespons sampai akhirnya pada Sabtu (21/ 11) sekitar jam 08. 30 Wib korban mengalami demam tinggi.
Peristiwa itu dilaporkan ke petugas piket tahanan. Tidak lama, korban kemudian dibawa ke klinik Polrestabes Medan. Tetapi, sebab keadaan korban yang lumayan parah, korban berikutnya dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Medan pada Selasa (23/ 11) sekita jam 03. 00 Wib. Nahas, sekitar jam 17. 00 Wib, korban mengembuskan nafas terakhirnya.
"Pada 23 November 202, almarhum Hendra Syahputra dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara sekitar jam 17. 00 Wib telah meninggal dunia," pungkasnya.
Dapatkan update berita dan breaking news setiap hari dari Korantalk.news Mari bergabung di Grup Telegram, caranya klik link https://t.me/korantalk_news , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.