%20(1).jpg)
"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan, pelaku mengaku hanya iseng saja," terang Kapolsek Tangen AKP Muh Zaini saat dihubungi korantalk, Sabtu (9/4/2022).
Zaini menambahkan, pelaku awalnya hanya duduk-duduk kemudian setelah lagu mau habis dia bangun dan melakukan pelecehan tersebut.
"Awalnya kan pelaku duduk-duduk, kemudian bangun dan berjalan lalu melakukan itu. Dia motifnya hanya iseng katanya," paparnya.
Pemeriksaan terhadap GY dilakukan lebih dari dua jam, mulai pukul 10.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Baca juga : Hati-hati, Penculikan Anak Kembali Terjadi di Jembrana
Disinggung mengenai kondisi GY saat melakukan aksinya apakah terpengaruh minuman keras, Zaini menyampaikan, kemungkinan tidak. Hanya saja, pihaknya tidak sampai ke sana melainkan fokus pada kasus dugaan pelecehannya saja.
"Sepertinya tidak (mabuk), karena itu kan sudah larut malam kejadiannya pukul 00.30 WIB. Kami fokus pada pasal 281 (KUHP) saja," ungkapnya.
Usai diperiksa, lanjut Zaini, GY diperbolehkan pulang dan diwajibkan lapor seminggu dua kali. "Kami juga berencana untuk mempertemukan kedua belah pihak guna mediasi," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, video dugaan pelecehan seksual terhadap empat biduan di Tangen, Sragen, viral di media sosial. Video berdurasi lebih kurang 30 detik itu diunggah di Instagram oleh akun @Sragenkixx.
Dalam video tersebut terlihat ada empat artis campursari yang tengah pentas. Satu diantaranya bernyanyi, dan tiga lainnya berjoget. Tetiba, melintas seorang laki-laki yang terlihat menyentuh bagian tubuh para biduan tersebut.
Baca juga :Puluhan Orang Di Stasiun Ukraina Tewas Di Serang Roket
Awalnya, para biduan yang disentuh terlihat kaget dan menerus berjoget. Tetapi, lelaki yang mengenakan kemeja putih kembali dan melakukan hal serupa terhadap penyanyi dan langsung direspons oleh keempat biduan.
Belakangan, keempat biduan itu sudah mengadukan laki-laki tersebut ke Polsek Tangen. Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi.
"Belum ada tersangka, laporan itu baru masuk Rabu (30/3). Nanti akan kita lakukan mediasi dulu," ujar Yuswanto saat dihubungi korantalk, jum'át 8 (3/4).
