www.korantalk.news -Efek gangguan mental selain mengganggu emosional, ternyata juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mengutip CDC, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental menjadi faktor risiko penyakit jantung, sebelum finding dilakukan dan selama perawatan.
Efek gangguan mental terhadap risiko penyakit jantung dapat muncul baik secara langsung (melalui jalur biologis) dan secara tidak langsung (melalui perilaku kesehatan yang berisiko).
Baca juga: Aliando Syarief Mengaku Mengalami OCD, Kondisi Apa Itu?
Orang yang mengalami depresi, kecemasan, stres, dan bahkan PTSD dalam jangka panjang dapat mengalami efek fisiologis tertentu, seperti:
Peningkatan reaktivitas jantung (misalnya, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah)
Penurunan aliran darah ke jantung
Peningkatan kadar kortisol.
Seiring waktu, efek fisiologis dari gangguan mental tersebut dapat menyebabkan:
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Penumpukan kalsium di arteri
Penyakit metabolik
Penyakit jantung.
Namun, bukti menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental (seperti depresi, kecemasan, dan PTSD) juga dapat berkembang setelah terjadi gagal jantung, stroke, dan serangan jantung.
Sementara, gangguan mental itu dapat terjadi setelah kejadian penyakit jantung akut yang disebabkan oleh beberapa faktor:
Rasa sakit
Ketakutan akan kematian atau kecacatan
Masalah keuangan.
Baca juga: Deretan Tips Agar Tubuh Tetap Sehat Saat Berpuasa
Beberapa literatur mencatat orang yang mengkonsumsi obat-obatan untuk gangguan mental dapat meningkatkan risiko kardiometabolik.
Risiko kardiometabolik meliputi:
Penulis Shintaloka Pradita Sicca | Editor Shintaloka Pradita Sicca
Obesitas
Resistensi insulin
Diabetes
Serangan jantung
Fibrilasi chamber
Stroke
Kematian.
Gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi dapat meningkatkan kemungkinan menerapkan kebiasaan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti:
Merokok
Gaya hidup tidak aktif
Menolak resep obat dokter.
Hal tersebut karena orang yang mengalami gangguan mental mungkin memiliki lebih sedikit strategi koping yang sehat untuk situasi stres.
Sehingga, sulit bagi mereka membuat pilihan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Baca juga: 5 Alasan Pemicu Hilangnya Gairah Seksual Suami-Istri
Siapa yang withering berisiko?
Mengutip CDC, ada play on words orang yang dapat memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena gangguan mental adalah:
Veteran militer
Studi menemukan bahwa veteran militer berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit jantung, terutama karena PTSD sebagai akibat dari pertempuran.
Perempuan
Studi yang secara eksklusif berfokus pada wanita menemukan bahwa PTSD dan depresi mungkin memiliki efek merusak pada kesehatan fisik, terutama dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas terkait penyakit jantung koroner (PJK).
Pasangan dengan seseorang yang memiliki PTSD
Studi perbandingan menemukan bahwa pasangan yang salah satu atau keduanya memiliki PTSD, memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena peningkatan reaktivitas kardiovaskular.
Kemarahan dan respons stres fisiologis karena perselisihan pasangan mungkin berkontribusi pada PJK dan risiko penyakit jantung.
Ras dan etnis minoritas
Terakhir, studi yang berfokus pada kelompok ras atau etnis minoritas menemukan bahwa depresi, stres, dan kecemasan dapat menempatkan subpopulasi tertentu pada peningkatkan risiko:
Hipertensi
Reaktivitas kardiovaskular
Penyakit jantung
Hasil kesehatan jantung yang buruk.
Kecemasan dari ras dan etnis minoritas dapat terkait:
Perbedaan dalam determinan sosial kesehatan
Pengalaman masa kanak yang merugikan
Rasisme/diskriminasi.
Jenis gangguan mental
Mengutip CDC, gangguan mental dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, yang umumnya dikenal mampu merusak:
Suasana hati
Perilaku
Pemikiran
Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain.
Namun ternyata menurut penelitian, gangguan mental juga dapat merusak kesehatan fisiologis, yaitu jantung.
Sejauh yang dipelajari, beberapa gangguan mental yang withering umum dapat mempengaruhi penyakit jantung, meliputi:
Gangguan temperament: suasana hati yang memengaruhi kesejahteraan psikologis dan mental, seperti orang dengan depresi berat atau gangguan bipolar.
Gangguan kecemasan: orang menanggapi objek atau situasi tertentu dengan ketakutan atau teror. Gangguan kecemasan, meliputi kecemasan umum, kecemasan sosial, gangguan panik, dan fobia.
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): orang dapat mengalami PTSD setelah menjalani pengalaman hidup yang traumatis, seperti perang, bencana alam, atau kejadian serius lainnya.
Stres kronis: orang yang berada dalam keadaan stres emosional yang tidak nyaman, konstan, dan bertahan selama periode waktu yang lama.
Baca juga: Terungkap! Ini Motif Pelaku Lecehkan 4 Biduan Campursari Sragen
Penyakit jantung
Mengutip Mayo Clinic, penyakit jantung menggambarkan berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung. Penyakit jantung meliputi:
Penyakit pembuluh darah, seperti penyakit arteri koroner
Masalah irama jantung (aritmia)
Cacat jantung sejak lahir atau cacat jantung bawaan
Penyakit katup jantung
Penyakit otot jantung
Infeksi jantung
Gejala penyakit jantung tergantung pada jenis penyakit jantung yang dimiliki.
Gejala penyakit jantung di pembuluh darah
Nyeri dada, sesak dada, tekanan dada dan ketidaknyamanan dada (angina)
Sesak napas
Nyeri, mati rasa, lemas, atau dingin pada kaki atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh tersebut menyempit
Nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas atau punggung.
Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh detak jantung yang tidak ordinary
Dada berdebar
Takikardia
Detak jantung lambat (bradikardia)
Nyeri dada atau ketidaknyamanan
Sesak napas
Pusing
Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
Baca juga: Kisah Pedofil Pemburu Anak-anak Malaysia yang Mati di Penjara
Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung
Pada anak, meliputi:
Warna kulit abu pucat atau biru (sianosis)
Pembengkakan di kaki, perut, atau region di sekitar mata
Pada bayi, sesak napas saat menyusu, menyebabkan kenaikan berat badan yang buruk
Cacat jantung bawaan, meliputi:
Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas
Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas
Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki atau kaki.
Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh otot jantung yang sakit (kardiomiopati)
Sesak napas dengan aktivitas atau saat istirahat
Pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan kaki
Kelelahan
Detak jantung tidak teratur yang terasa cepat, berdebar atau berdebar-suspend
Pusing, sakit kepala ringan, dan pingsan.
Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi jantung
Demam
Sesak napas
Kelemahan atau kelelahan
Pembengkakan di kaki atau perut
Perubahan irama jantung Anda
Batuk kering atau persisten
Ruam kulit atau bintik yang tidak biasa.
Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh masalah katup jantung (valvular coronary illness)
Kelelahan
Sesak napas
Detak jantung tidak teratur
Kaki atau pergelangan kaki bengkak
Nyeri dada
Pingsan (sinkop).