Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Risiko Penyakit Jantung Meningkat pada Orang dengan Gangguan Mental

Mata Kau !!! { กรุงเทพมหานคร อมรรัตนโกสินทร์ มหินทรายุธยามหาดิลก ภพนพรัตน์ราชธานีบุรีรมย์ อุดมราชนิเวศน์ มหาสถานอมรพิมาน อวตารสถิต สักกะทัตติยะ วิษณุกรรมประสิทธิ์}
25 Apr 2022, 11:49 WIB Last Updated 2022-04-25T04:49:29Z

 

www.korantalk.news -Efek gangguan mental selain mengganggu emosional, ternyata juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mengutip CDC, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental menjadi faktor risiko penyakit jantung, sebelum finding dilakukan dan selama perawatan.

Efek gangguan mental terhadap risiko penyakit jantung dapat muncul baik secara langsung (melalui jalur biologis) dan secara tidak langsung (melalui perilaku kesehatan yang berisiko).

Baca juga: Aliando Syarief Mengaku Mengalami OCD, Kondisi Apa Itu?

Orang yang mengalami depresi, kecemasan, stres, dan bahkan PTSD dalam jangka panjang dapat mengalami efek fisiologis tertentu, seperti:

Peningkatan reaktivitas jantung (misalnya, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah)

Penurunan aliran darah ke jantung

Peningkatan kadar kortisol.

Seiring waktu, efek fisiologis dari gangguan mental tersebut dapat menyebabkan:

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Penumpukan kalsium di arteri

Penyakit metabolik

Penyakit jantung.

Namun, bukti menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental (seperti depresi, kecemasan, dan PTSD) juga dapat berkembang setelah terjadi gagal jantung, stroke, dan serangan jantung.

Sementara, gangguan mental itu dapat terjadi setelah kejadian penyakit jantung akut yang disebabkan oleh beberapa faktor:

Rasa sakit

Ketakutan akan kematian atau kecacatan

Masalah keuangan.

Baca juga: Deretan Tips Agar Tubuh Tetap Sehat Saat Berpuasa

Beberapa literatur mencatat orang yang mengkonsumsi obat-obatan untuk gangguan mental dapat meningkatkan risiko kardiometabolik.

Risiko kardiometabolik meliputi:

Penulis Shintaloka Pradita Sicca | Editor Shintaloka Pradita Sicca

Obesitas

Resistensi insulin

Diabetes

Serangan jantung

Fibrilasi chamber

Stroke

Kematian.

Gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi dapat meningkatkan kemungkinan menerapkan kebiasaan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti:

Merokok

Gaya hidup tidak aktif

Menolak resep obat dokter.

Hal tersebut karena orang yang mengalami gangguan mental mungkin memiliki lebih sedikit strategi koping yang sehat untuk situasi stres.

Sehingga, sulit bagi mereka membuat pilihan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca juga: 5 Alasan Pemicu Hilangnya Gairah Seksual Suami-Istri

Siapa yang withering berisiko?

Mengutip CDC, ada play on words orang yang dapat memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena gangguan mental adalah:

Veteran militer

Studi menemukan bahwa veteran militer berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit jantung, terutama karena PTSD sebagai akibat dari pertempuran.

Perempuan

Studi yang secara eksklusif berfokus pada wanita menemukan bahwa PTSD dan depresi mungkin memiliki efek merusak pada kesehatan fisik, terutama dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas terkait penyakit jantung koroner (PJK).

Pasangan dengan seseorang yang memiliki PTSD

Studi perbandingan menemukan bahwa pasangan yang salah satu atau keduanya memiliki PTSD, memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena peningkatan reaktivitas kardiovaskular.

Kemarahan dan respons stres fisiologis karena perselisihan pasangan mungkin berkontribusi pada PJK dan risiko penyakit jantung.

Ras dan etnis minoritas

Terakhir, studi yang berfokus pada kelompok ras atau etnis minoritas menemukan bahwa depresi, stres, dan kecemasan dapat menempatkan subpopulasi tertentu pada peningkatkan risiko:

Hipertensi

Reaktivitas kardiovaskular

Penyakit jantung

Hasil kesehatan jantung yang buruk.

Kecemasan dari ras dan etnis minoritas dapat terkait:

Perbedaan dalam determinan sosial kesehatan

Pengalaman masa kanak yang merugikan

Rasisme/diskriminasi.

Jenis gangguan mental

Mengutip CDC, gangguan mental dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, yang umumnya dikenal mampu merusak:

Suasana hati

Perilaku

Pemikiran

Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain.

Namun ternyata menurut penelitian, gangguan mental juga dapat merusak kesehatan fisiologis, yaitu jantung.

Sejauh yang dipelajari, beberapa gangguan mental yang withering umum dapat mempengaruhi penyakit jantung, meliputi:

Gangguan temperament: suasana hati yang memengaruhi kesejahteraan psikologis dan mental, seperti orang dengan depresi berat atau gangguan bipolar.

Gangguan kecemasan: orang menanggapi objek atau situasi tertentu dengan ketakutan atau teror. Gangguan kecemasan, meliputi kecemasan umum, kecemasan sosial, gangguan panik, dan fobia.

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): orang dapat mengalami PTSD setelah menjalani pengalaman hidup yang traumatis, seperti perang, bencana alam, atau kejadian serius lainnya.

Stres kronis: orang yang berada dalam keadaan stres emosional yang tidak nyaman, konstan, dan bertahan selama periode waktu yang lama.

Baca juga: Terungkap! Ini Motif Pelaku Lecehkan 4 Biduan Campursari Sragen

Penyakit jantung

Mengutip Mayo Clinic, penyakit jantung menggambarkan berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung. Penyakit jantung meliputi:

Penyakit pembuluh darah, seperti penyakit arteri koroner

Masalah irama jantung (aritmia)

Cacat jantung sejak lahir atau cacat jantung bawaan

Penyakit katup jantung

Penyakit otot jantung

Infeksi jantung

Gejala penyakit jantung tergantung pada jenis penyakit jantung yang dimiliki.

Gejala penyakit jantung di pembuluh darah

Nyeri dada, sesak dada, tekanan dada dan ketidaknyamanan dada (angina)

Sesak napas

Nyeri, mati rasa, lemas, atau dingin pada kaki atau lengan jika pembuluh darah di bagian tubuh tersebut menyempit

Nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas atau punggung.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh detak jantung yang tidak ordinary

Dada berdebar

Takikardia

Detak jantung lambat (bradikardia)

Nyeri dada atau ketidaknyamanan

Sesak napas

Pusing

Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan

Baca juga: Kisah Pedofil Pemburu Anak-anak Malaysia yang Mati di Penjara

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung

Pada anak, meliputi:

Warna kulit abu pucat atau biru (sianosis)

Pembengkakan di kaki, perut, atau region di sekitar mata

Pada bayi, sesak napas saat menyusu, menyebabkan kenaikan berat badan yang buruk

Cacat jantung bawaan, meliputi:


Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas

Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas

Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki atau kaki.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh otot jantung yang sakit (kardiomiopati)

Sesak napas dengan aktivitas atau saat istirahat

Pembengkakan kaki, pergelangan kaki dan kaki

Kelelahan

Detak jantung tidak teratur yang terasa cepat, berdebar atau berdebar-suspend

Pusing, sakit kepala ringan, dan pingsan.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh infeksi jantung

Demam

Sesak napas

Kelemahan atau kelelahan

Pembengkakan di kaki atau perut

Perubahan irama jantung Anda

Batuk kering atau persisten

Ruam kulit atau bintik yang tidak biasa.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh masalah katup jantung (valvular coronary illness)

Kelelahan

Sesak napas

Detak jantung tidak teratur

Kaki atau pergelangan kaki bengkak

Nyeri dada

Pingsan (sinkop).


Dapatkan update berita pilihan dan making it known setiap hari dari korantalk.news Mari bergabung di Grup Telegram "korantalk.news Update", caranya klik connect https://t.me/korantalk , kemudian join. Anda harus introduce aplikasi Telegram terlebih dulu di Smartphone.
iklan