Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Terobosan Panglima Jenderal Andika Perkasa, Hapus Tes Keperawanan sampai Keturunan PKI Bisa Ikut Seleksi Prajurit

Zelda
31 Mar 2022, 20:12 WIB Last Updated 2022-03-31T13:12:24Z


Korantalk - Panglima TNI Jendral Andika Parkasa menjadi sorotan lewat kebijakannya terkait persyaratan seleksi penerimaan prajurit perwira karier, bintara karier, dan tamtama karier pada 2022.

Salah satu perubahan dalam alasan mencabut larangan mengikuti seleksi penerimaan prajurit bagi keturunan anggota atau simpatisan Parti Komunis Indonesia (PKI). Alasan yang dikemukakan oleh Andika adalah tidak ada landasan hukum dalam kebijakan melarang keturunan anggota atau simpatisan PKL mengikuti seleksi penerimaan prajurit TNI.

"Yang lain saya kasih tahu ini, TAP MPRS Nomor 24 Tahun 66, satu menyatakan PKL sebagai organisasi terlarang tidak ada kata kata underbow segala macam. Menyatakan Komunisme, Leninisme, Marxisme sebagai ajaran terlarang itu isinya," kata Andika dalam.

"Ini adalah dasar hukum, ini Legal ini. Tapi tadi yang dilarang itu PKL, kedua adalah ajaran Komunisme, Marxisme, Leninisme, itu yang tertulis. Keturunan ini melanggar TAP MPR apa?, Dasar hukum apa yang dilanggar sama dia?," ujar Andika.

Andika mengingatkan supaya panitia seleksi tidak keliru dalam memaknai TAP MPRS 25 Tahun 1966 tentang pembubaran dan pernyataan PKI sebagai organiasi terlarang di seluruh Indonesia, dan Larangan menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunis, Marxisme, Leninisme.

"Jadi jangan kita mengada ada, saya orang yang patuh peraturan perundangan, ingat ini. Kalau kita melarang, pastikan kita punya dasar hukum,"kata Andika seperti dikutip dari Kanal YouTube miliknya, Kamis (31/3/2022).

"Zaman (kepemimpinan) saya tidak ada lagi keturunan dari apa tidak, karena apa saya menggunakan dasar hukum, oke. Hilang (cabut) nomor empat (Ketentuan keturunan PKI)," lanjut Andika.

Saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Andika Juga membuat sejumlah kebijakan yang dinilai menjadi trobosan.

Berikut ini deretan gagasan dan kebijakan Andika yang menjadi terobosan sebelum menjadi Panglima TNI.

1. Menghapus Tes Keperawanan

Jendral Andika Perkasa memutuskan menghapus sejumlah tes yang dianggap tidak relavan dalam syarat proses penerimaan anggota Korp Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Pada 10 Agustus 2021 lalu, Andika mencabut tes keperawanan bagi calon anggota Kowad. Sebelumnya, dalam proses perekrutan para calon harus menjalani pemeriksaan vagina, serviks, serta selaput darah.

"Hymen atau Selaput darah tadinya juga merupakan satu penilaian, apakah hymen utuh atau ruptur sebagian atau ruptur yang sampai habis. Sekarang tidak ada lagi. Tujuan penyempurnaan materi seleksi itu lebih ke kesehatan sehingga yang tidak berhubungan lagi dengan itu, tidak perlu lagi," kata Andika saat itu.

2. Bantu Operasi Koreksi Kelamin Aprilio Manganang

Ketika masih menjabat KSAD, Andika ikut membantu operasi koleksi kelamin Serda Aprilia Santini Manganang yang juga merupakan mantan atlet bola voli nasional. Andika mengemukakan kondidi fisik Manganang membuatnya kerap menjadi bahan perundungan.

Andika mengatakan, Mnaganang bukan seorang transgender tetapi mengalami kelainan fisik. Maka dari itu Andika memanggil Manganang ke Jkareta dan memintanya melakukan pemeriksaan medis di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.

Dalam pemeriksaan itu terungkap Manganang mengalami hipospadia, atau letak lubang kemih tidak normal pada bayi laki laki.

Manganang lantas menjalani operasi. Setelah itu, Manganang mendapatkan identitas jenis kelamin baru sebagai seorang lelaki melalui putusan Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara, pada 19 Maret 2021. Andika kemudian memberikan nama baru kepada anak buahnya itu yakni Aprilio Perkasa Manganang.

3. Merancang Seragam baru TNI AD 

Jendral Andika Perkasa turut merancang seragam loreng baru untuk TNI AD saat masih menjabat sebagai KSAD. 

Seragam baru rancangan Andika itu dipamerkan pada 3 Maret 2022 lalu oleh KSAD Jendral Dudung Abduracman dalam kegiatan Rapat Pimpinan TNI AD.

Tak hanya seragam, brevet pada seragam baru TNI AD juga merupakan ide Andika Perkasa.

"Seragam baru sebetulnya diciptakan Pak Andika Perkasa waktu KSAD. Kemudian ada Evaluasi dari para asisten, ada penambahan warna sedikit, brevetnya juga ini sudah dibuat oleh Pak Andika," kata Dudung.

Baca Juga : 1 Anggota TNI Meninggal Dunia, Istri dan Anak Jadi Korban Ditembak OTK di Papua

4. Tak Mewajibkan Pemeriksaan Kesehatan calon Istri TNI

Saat masih menjabat sebagai KSAD, Jendral Andika Perkasa tidak lagi mewajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para calon istri anggota TNI.

Andika memerintahkan satuan TNI AD cukup melakukan pemeriksaan administrasi terkait pernikahan. Sedangkan pemeriksaan kesehatan dianggap menjadi urusan prajurit.

"Apakah mereka sudah melakukan kesehatan apa belum, ya biarkan saja pada mereka. Mereka sudah dewasa dan manakala mereka sudah memutuskan untuk menikah, kita yakni prajurit kita sudah cukup dewasa dan matang untuk memutuskan apa yang perlu dan tak perlu dilakukan," ujar Andika pada 18 Juli 2021.

5.Pengadaan Kendaraan Dinas TNI AD Yang Terbesar

Saat menjadi KSAD, Jendral Andika Perkasa melakukan pengadan 547 kendaraan dinas pada 2021. Kendaraan itu terdiri dari 309 mobil dan 238 sepeda motor.

"Saya yakin ini pengadaan terbesar kita dalam satu kali pengadaan. Ini harusnya dilakukan sejak lama karena memang kasihan jika melihat para pejabat Kodam contohnya, kalau harus memakai kendaraan yang tidak layak sehingga terlihat tidak pantas," ujar Andika dikutip dari akun YouTube, 1 Mei 2021.

Baca Juga : Melihat Alasan Jokowi Minta Syarat Mudik Vaksin Booster Tidak Dibandingkan dengan MotoGP

6. Perubahan Pola rekrutmen Kopassus

Jendral Andika Perkasa menerapkan pola perekrutan secara daring untuk Krops Pasukan Khusus (Kopassus) pada 2021. Selain itu, Andika juga menetapkan persyaratan baru dalam penerimaan anggota Kopassus yakni harus berdinas minimal empat tahun dan sudah pernah ditugaskan dalam operasi. Persyaratan sebelumnya hanya berdasarkan minat individu.

Kopassus pun menjadi kesatuan pertama di TNI AD yang melakukan rekrutmen berbasis daring.

7. Rekrut 1.000 muda mudi Papua Jadi Prajurit

Sesama menjadi KSAD, Jendral Andika Perkasa menggulirkan program merekut 1.000 pemuda dan asli Papua untuk menjadi prajurit TNI AD.

Para prajurit menempuh pendidikan pada 4 November 2020 sampai 23 Maret 202. Setelah lulus, mereka resmi menjadi prajurit TNI dengan pangkat sersan dua.

Dapatkan update berita dan breaking news setiap hari dari Korantalk.news Mari bergabung di Grup Telegram , caranya klik link https://t.me/korantalk_news , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

iklan