Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Polisi Tembak Mati Herman, AKBP Rahman Wijaya Membentuk Tim khusus

Zelda
20 Mar 2022, 19:41 WIB Last Updated 2022-03-20T12:41:33Z






Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya mengkalim telah membentuk tim khusus guna menyelidiki kasus lima polisi tembak mati terduga pelaku begal motor bernama Hertman (24) pada 13 Maret lalu.

Pernyataan itu disampaikan AKBP Rahman Wijaya menyusul adanya gelombang aksi demonstrasi warga memprotes tindakan oknum Anggota Polres Sumenep tersebut.

"Kami telah mebentuk tim khusus. Tim ini bertugas melakukan investigasi,"kata AKBP Rhaman Wijaya, di Sumenep, Jawa Timur, Kemarin.

Diketahui, puluhan orang yang mengatasnamakan diri Pemuda Penegak Hukum (PPH) Sumenep berunjuk rasa menuntut kepolisian setempat mengusut tuntas kasus penembakan pelaku begal motor itu, Jumat.

Fathor Rosi selaku koordinasi aksi menilai penembakan yang menewaskan begal motor itu melanggar ketentuan dan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Seharusnya dilumpuhkan saja, bukan ditemmbak mati,"ujar Fathor.

Oleh karena itu, mereka mendesak Polres Sumenep menjatuhkan sanksi terhadap para oknum polisi yang melakukan penembakan.

"Sangat tidak masuk akal jika alasannya untuk melumpuhkan, tatpi jumlah tembakan yang dilepas sebanyak enam kali.

 Aksi demo memprotes penembakan pelaku begal sepeda motor di Mapolres Sumenep, Kemarin merupakan gelombang kedua.

Sebelumnya, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMN) dan komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep juga telah berunjuk rasa pada kamis (17/3).

Terduga pelaku begal sepeda motor yang ditembak mati polisi itu bernama Herman, warga Dusun Polay Timur, Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.

Ia tewas setelah diberondong enam kali tembakan oleh polisi di Jalan Adirasa, Kolor, Sumenep sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (13/3).

Vidio penembakan Herman oleh sejumlah polisi itu pun sempat viral di media sosial setelah kejadian.

"Aksi yang kami lakukan ke Maporles Sumenep ini bukan dalam rangka membela pelaku begal, akan tetapi mebela nilali nilai kemanusiaan, Memang bener si begal itu salah, akan tetapi tidak seharusnya ditembak mati,"ucap peserta aksi lainnya, Muhammad.

iklan