Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Menetapkan Alokasi Anggaran Sebesar Rp 48,7 Miliar, untuk program Penggantian Gorden di 505 Unit Rumah Dinas Jabatan Anggota DPR

Zelda
29 Mar 2022, 14:47 WIB Last Updated 2022-03-29T07:57:26Z

Korantalk - Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp 48,7 miliar untuk program penggantian gorden di 505 unit rumah dinas jabatan anggota DPR terus menuai kritik.

Pengamat politik sekaligus sosiolog dari Universitas Negri Jakarta Ubedilah Badrum menyayangkan keputusan DPR yang menganggarkan Rp 48,7 miliar untuk setiap rumah dinas jabatan anggota.

"Apakah gara gara gorden yang tidak diganti lalu anggota DPR tidak bisa tidur?," kata Ubedilah ,Selasa (29/3/2022).

Menurut Ubedilah pembelian gorden untuk rumah jabatan anggota DPR itu sangat tidak perlu dan tidak mendesak. Dia mengatakan, tanpa diganti pun sebenernya tidak ada masalah berarti dari penggunaan gorden lama itu.

"DPR ini bener bener kehilangan empatinya pada rakyat. Uang Rp 48,7 miliar yang digunakan untuk membeli gorden rumah jabatan anggota DPR itu lebih baik digunakan untuk bantu rakyat kecil yang sedang susah hidupnya ,"ujar Ubedilah.

Sekretaris Jendral DPR Indra Iskandar mengatakan, anggaran Rp 48,7 miliar itu disiapkan untuk mengganti gorden di 505 unit rumah jabatan anggota Dewan, setiap rumah akan mendapatkan satu set gorden senilai 90 juta jika dihitung pajak.

"Anggaran ini hanya bisa dialokasikan untuk 505 unit rumah, itu per rumahnya rata rata sekitar Rp 80 juta sekian, dengan pajak Rp 90 jutaaan per rumah," kata Indra dalam konferensi pers di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Indra menjelaskan, setiap rumah akan mendapat 11 macam gorden yang akan dipasang di jendela ruang tamu, pintu jendela ruang keluarga, jendela ruang kerja, ruang tidur utama, jendela dapur, dan jendela void tangga di lantai satu.

Kemudian , di lantai dua, gorden akan dipasang di jendela tiga ruang tidur anak, jendela void ruang keluarga, dan jendela ruang tidur asisten rumah tangga.

Baca Juga : Isi Pertemuan Politik AHY dan Surya Paloh Selain Bicarakan Kemungkinan Koalisi Pemilu 2024

Dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DPR, pagu anggaran yang disiapkan untuk pengadaan ini sebsar Rp 48.745.624.000 dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 45.767.446.332.

Indra tidak menjelaskan detail saat ditanya soal luas gorden yang akan dipasang di setiap rumah serta spesifikasinya. Namun, Indra menegaskan, gorden yang akan di beli wajib produksi dalam negri.

Adapun lelang saat ini masih berlangsung hingga 31 Maret 2022. Indra mengkalim, pengadaan gorden di rumah jabatan anggota dewan terakhir dilakukan pada 2009, artinya sudah 13 tahun gorden disana tak diganti hingga kondisinya sudah tidak layak pakai. Karena kondisinya sudah tidak layak pakai, sebagian anggota dewan pun memilih untuk mencopot dan membuang gorden di rumah jabatan mereka.

"Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat memadai. Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya," ujar Indra.

Ia mengatakan, tidak sedikit anggota Dewan yang meminta ada penggantian gorden karena suasana dalam rumah dapat terlihat dari luar akibat tak ada gorden.

"Sebagian anggota ada yang membeli secara pribadi dan itu memang sangat tidak layak untuk gorden sebuah rumah yang menutup pandangan dari luar," kata Indra

DPR juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk pelapisan aspal di Kompleks Parlemen tampak lebih rapi. Indra menyebutkan, banyak bidang jalan yang harus diaspal kartena cukup banyak yang sudah tergerus, berlubang, serta tergenang air saat hujan.

Luas bidang yang akan diaspal sebesar 85.300 meter persegi dengan penggunaan aspal sebanyak 7.100 ton.

"Pada awal Oktober itu akan hadir sekitar 40 ketua parlamen dunia hadir di sini, untuk mempersiapkan ke sana, tentu kami akan merapikan semua tampilan tampilan DPR mulai dari pintu gerbang, taman, dan semjua jalan jalan," kata Indra

Sementara, rencana pengadaan AC disebut sudah diusulkan sejak lama tapi baru dapat dipenuhi pada tahun 2022. Indra menyebutkan, sebagian besar AC di ruang keluarga rumah jabatan anggota Dewan sudah tida berfungsi dengan baik.

"Karena umurnya sudah lebih dari 8 tahun rata rata," ujar Indra

Dapatkan update berita dan breaking news setiap hari dari Korantalk.news Mari bergabung di Grup Telegram , caranya klik link https://t.me/korantalk_news , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

iklan