Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Fakta Kolonel Priyanto Buang Handi dan Salsabila ke Sungai

Zelda
24 Mar 2022, 20:26 WIB Last Updated 2022-03-24T13:26:24Z





Korantalk- Sejumlah saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap dua sejoli di Nagreg, Jawa Barat, Handi dan Salsabila, mengungkapkan kondidi jenazah keduanya saat ditemukan di dua lokasi berbeda.

Seorang saksi yang menemukan jenazah Handi, Tirwan Suwanto mengatakan, ada memar dibagian telingan kiri Handi saat ditemukan di pinggir sungai Serayu, Bnayumas, pada Sabtu 11 Desember 2021.

"Memar, telinga sebelah kiri," kata Tirwan dalam sidang lanjutan lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana, dengan terdakwa kolonel infanteri Priyanto, di Pengadilan Militer Tinggi ll Jakarta, Kamis (24/3).

"Kalau enggak lupa pakai celana warna cokelat terus kaos putih, karena uda kena lumpur, jadi cokelat," imbuh dia.

Saksi lainnya,Sugianto, menjelaskan lokasi persis jenazah Handi ditemukan.

"Telungkup diatas daun pisang," kata Sugianto.

Sementara saksi Syarif Hidayatullah mengaku menemukan jenazah Salsabila di aliran sungai serayu, Cilacap di hari yang sama penemuan jenazah Handi. Saat ditemukan, jenazah Salsabilah tidak berpakaian lengkap.

"Pakai baju biru dongker dan celana dalam," kata syarif.

Menurutnya, saat ditemukan, jenazah juga sudah dalam kondisi membusuk. 

"Rambut sudah mengelupas, punggung kulitnya sudah mengelupas dan sudah membusuk , mengembung," katanya.

Berbeda dengan Handi yang dimakam di daerah tersebut 3 hari usai ditemukan, jenazah Salsabila langsung dimakamkan pada hari yang sama.              

"Karena waktu mulai malam dan disertai hujan juga lalu dari pihak desa memutuskan untuk segera memakamkan dengan selayaknya," kata saksi lainnya,Sutarmin.


Dalam perkara ini, Kolonel Infantari Priyanto didakwa dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, Pasal 333 KUHP, dan Pasal 181 KUHP.

Keterangan sejumlah saksi dalam persidangan sebelumnya mengungkapkan Priyanto sebagi pelaku dalam kasus itu.

Sopir Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko mengungkapkan atasannya menolak membawa Handi dan Salsabila ke Puskesmas Usai terlibat kecelakaan.

Andrean mengungkapkan, ketika mobil sudah berjalan sekitar satu kilometer dari lokasi kecelakaan, Andreas mengaku mengantuk. Kolonel Priyanto kemudian mengambil ahli kemudi darinya.

Dibawah kendali Kolonel Priyanto mobil itu terus melaju dan tidak berhenti di Puskesmas. Andreas memohon atasannya agar berputar balik ke Puskesmas namun ditolak Kolonel Priyanto.

Mobil Kolonel Priyanto berhenti di sebuah jembatan sekitar pukul 22.00 WIB. Dengan penerangan lampu kecil, mereka membuang Handi dan Salsabila. Andreas pun mengaku mendengar debur suara air sesaat setelah tubuh sejoli itu di lempar dari jembatan.    

Fakta - Fakta Kolonel Priyanto Buang Handi dan Salsa ke Sungai

Keterangan sejumlah saksi mengungkapkan Kolonel Infanteri Priyanto sebagai pelaku dominan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap sejoli Handi dan Salsabila di Nagreg, Jawa Barat.

Fakta - fakta ini terungkap dalam persidangan yang digelar di pengadilan militer Tinggi ll, Jakarta Timur, Selasa (15/3).

Kolonel Priyanto Ambil Alih Kemudi

Dalam persidangan, Sopir Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko mengungkapkan atasannya menolak membawa Handi dan salsa ke puskesmas.

Andreas mengungkapkan ketika mobil sudah berjalan sekitar 1 kilometer dari lokasi kecelakaan, Andreas mengaku mengantuk. Kolonel Priyatno kemudian mengambil ahli kemudi darinya.

"Kenapa diganti (terdakwa), kenapa bukan (supir) cadangan?" ujar ketua Majelis Hakim Ketua, Selasa (15/3).

"Saya diperintah sama beliau, jadi saya turun, jadi beliau yang ambil ali kemudi," jawab Andreas.

Tolak Bawa Handi-Salsa Ke Puskesmas

Di Bawah kendali Kolonel Priyanto mobil itu terus melaju dan tidak berhenti di puskesmas. Andreas memohon atasannya agar berputar balik ke puskesmas, namun ditolak Kolonel Priyanto.

Andreas terus meminta agar Handi dan Salsa dibawa ke puskesmas. Ia yakin sejoli itu akan di cari orang dan khawatir suatu hari dirinya akan terjadi masalah.

Namun, Kolonel Priyanto justru meminta Andreas diam. Ia meminta agar sebagai prajurit, Andreas tak cengeng.


"Sudah diam, ikuti Saya!," kata Andreas menirukan Kolonel Priyanto.

Mengklaim Pernah Bom Rumah Orang

saat meyakinkan Andreas untuk mengikuti perbuatannya, Kolonel Priyanto mengkalim pernah mengebom rumah orang.

Kolonel Priyanto pun mengatakan mobil tersebut menuju suatu sungai di daerah Jawa Tengah.

"Kamu enggak usah cengeng, saya sudah pernah mengebom (rumah) tidak ketahuan," lanjut Andreas mengutip atasannya.

Cari Sungai Pakai Google Maps

Duduk dibangku samping sopir, Andreas kemudian melihat Kolonel Priyanto menggunakan aplikasi Google Maps dan mencari sungai.

Dalam perjalanan itu, mobil yang dikendarai Kolonel Priyanto sempat tersesat masuk perkampungan. Mereka lalau kembali ke jalan raya, mendatangi satu jembatan besar namun urung membuang, dan akhirnya kembali.


Membuang Handi Dan Salsa Dari Jembatan

Mobil Kolonel Priyanto berhenti di sebuah jembatan sekitar pukul 22.00 WIB. Dengan penerangan lampu kecil, mereka membuang Handi dan Salsa.

"Kenapa kamu tidak menolak?" tanya Hakim Ketua.

"Siap, sudah pasrah," jawab Andreas.

Beri Uang Rp 6 Juta Hendak Ganti Cat Mobil

Setelah Kolonel Priyanto tiba di Yogyakarta, Ia meminta Andreas mengganti warna cat mobilnya. Andreas menduga hal itu dilakukan agar aksi mereka tak ketahuan.

Kolonel Priyanto memberikan uang sejumlah Rp 6 Juta. Namun, pengecetan mobil itu belum terlaksanakan, mereka ditangkap.

"Saya diperintahkan untuk mengubah warna mobil, diberi biaya Rp 6 juta. Mungkin supaya tidak ketahuan," kata Andreas.

Saksi Sebut Handi Masih Hidup

Sementara iu, sejumlah saksi di lokasi kecelakaan di Nagreg menyatakan Handi masih hidup saat hendak dibawa ke dalam mobil Kolonel Priyanto.

Hal ini diungkapkan guru honorer di lokasi kejadian, Shohibul Iman, orang yang sedang memuat barang di warung kelontong, Subhan dan pemilik warung Kelontong, Teten Subhan.

Dapatkan update berita pilihan dan making it known setiap hari dari korantalk.news Mari bergabung di Grup Telegram "korantalk.news Update", caranya klik connect https://t.me/korantalk , kemudian join. Anda harus introduce aplikasi Telegram terlebih dulu di Smartphone anda.
iklan